Bekantan kalimantan
Satwa yang dilindungi ini lebih banyak menghabiskan waktu di atas pohon. Walaupun demikian Bekantan juga mampu berenang dan menyelam dengan baik, terkadang terlihat berenang menyeberang sungai atau bahkan berenang dari satu pulau ke pulau lain. Untuk menunjang kemampuan berenangnya, pada sela-sela jari kaki bekantan terdapat selaput. Selain mahir berenang bekantan juga bisa menyelam.

(https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjFwsSm-KLQAhXEpI8KHTg3ANUQjB0IBg&url=http%3A%2F%2Fwww.antaranews.com%2Fberita%2F517122%2Fsatwa-bekantan-penuh-misteri&psig=AFQjCNF4vJkZ8RKak9-9FWNroXcBQk5fWg&ust=1479030534204964)
Perlu juga diketahui Bekantan ini temasuk binatang yang unik dalam hal makan, dia mempunyai selera makan kelas tinggi. Contohnya bekantan hanya mau makan makanan buah atau daun-daunan yang masih segar saja.
Seekor Bekantan betina mempunyai masa kehamilan sekitar166 hari atau 5-6 bulan dan hanya melahirkan 1 (satu) ekor anak dalam sekali masa kehamilan. Anak Bekantan ini akan bersama induknya hingga menginjak dewasa (berumur 4-5 tahun).
Bekantan atau biasa disebut Monyet Belanda merupakan satwa endemik Pulau Kalimantan (Indonesia, Brunei, dan Malaysia). Bekantan merupakan sejenis kera yang mempunyai ciri khas hidung yang panjang dan besar dengan rambut berwarna coklat kemerahan. Dalam bahasa ilmiah, Bekantan disebut Nasalis larvatus.
Ciri-ciri dan Habitat Bekantan adalah Hidung panjang dan besar pada Bekantan (Nasalis larvatus) yg hanya dimiliki oleh spesies jantan. Kera betina lebih memilih jantan dengan hidung besar sebagai pasangannya.
Bekantan atau dalam nama ilmiahnya Nasalis larvatus adalah sejenis monyet berhidung panjang dengan rambut berwarna coklat, (Nasalis larvatus) hidup secara berkelompok. Masing-masing kelompok dipimpin oleh seekor Bekantan jantan yang besar dan kuat. Biasanya dalam satu kelompok berjumlah sekitar 10 sampai 30 ekor. Sistem sosial bekantan pada dasarnya adalah One-male group, yaitu satu kelompok terdiri dari satu jantan dewasa, beberapa betina dewasa dan anak-anaknya.
(https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjFwsSm-KLQAhXEpI8KHTg3ANUQjB0IBg&url=http%3A%2F%2Fwww.antaranews.com%2Fberita%2F517122%2Fsatwa-bekantan-penuh-misteri&psig=AFQjCNF4vJkZ8RKak9-9FWNroXcBQk5fWg&ust=1479030534204964)
Perlu juga diketahui Bekantan ini temasuk binatang yang unik dalam hal makan, dia mempunyai selera makan kelas tinggi. Contohnya bekantan hanya mau makan makanan buah atau daun-daunan yang masih segar saja.
Seekor Bekantan betina mempunyai masa kehamilan sekitar166 hari atau 5-6 bulan dan hanya melahirkan 1 (satu) ekor anak dalam sekali masa kehamilan. Anak Bekantan ini akan bersama induknya hingga menginjak dewasa (berumur 4-5 tahun).
Bekantan atau biasa disebut Monyet Belanda merupakan satwa endemik Pulau Kalimantan (Indonesia, Brunei, dan Malaysia). Bekantan merupakan sejenis kera yang mempunyai ciri khas hidung yang panjang dan besar dengan rambut berwarna coklat kemerahan. Dalam bahasa ilmiah, Bekantan disebut Nasalis larvatus.
Ciri-ciri dan Habitat Bekantan adalah Hidung panjang dan besar pada Bekantan (Nasalis larvatus) yg hanya dimiliki oleh spesies jantan. Kera betina lebih memilih jantan dengan hidung besar sebagai pasangannya.
Bekantan atau dalam nama ilmiahnya Nasalis larvatus adalah sejenis monyet berhidung panjang dengan rambut berwarna coklat, (Nasalis larvatus) hidup secara berkelompok. Masing-masing kelompok dipimpin oleh seekor Bekantan jantan yang besar dan kuat. Biasanya dalam satu kelompok berjumlah sekitar 10 sampai 30 ekor. Sistem sosial bekantan pada dasarnya adalah One-male group, yaitu satu kelompok terdiri dari satu jantan dewasa, beberapa betina dewasa dan anak-anaknya.
bekantan juga merupakan maskot dari kota Tarakan,dikota ini terdapat tempat konservasi(hutan mangrove) bekanta
Komentar
Posting Komentar